Sunday, June 9, 2013

REVIEW BUKU"STUDI ISLAM KONTEMPORER"






STUDI ISLAM KONTEMPORER

Judul Buku                  : Studi Islam Kontemporer
Penulis                         :  M. Rikza Chamami, MSI

Penerbit                       : Pustaka Rizki Putra
Tanggal terbit              : Desember 2012
Jumlah halaman           : 228
Teks                             : Bahasa Indonesia
Harga Buku                 : Rp 25.000
            Penulis buku Studi Islam Kontemporer adalah M.Rikza Chamami, MSI dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang. Beliau lahir di Desa Krandon Kota Kudus pada tanggal 20 Maret 1980 dari pasangan Chamami Tolchah dan Masfiyah Masruhan. Dari pernikahannya dengan Yolha Ulfana dianugerahi dua anak: Iqlima Naqiyya dan M.Ijlal Azamy. Pendidikan dasar mulai TK dan SD di Nawa Kartika Langgardalem Kudus. Setelah tamat SD, masih kembali menjadi siswa MI kelas 5 lagi di Madrasah Qudsiyyah Kauman Kudus. Kemudian beliau melanjutkan di MTs dan MA di almamater yang sama. Pendidikan non formal ditempuh di Madrasah Mu’awanatul Muslimin Kudus, Pondok Pesantren Darun Najah Jrakah Tugu Semarang dan Kursus Bahasa Inggris LBPP LIA Candi. Program S.1 ditempuhnya di IAIN Walisongo Semarang Jurusan Kependidikan Islam (KI) dan Program Minor Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dan lulus dengan predikat mahasiswa terbaik di Jurusan Kependidikan Islam. Kemudian dalam waktu dua tahun beliau berhasil menyandang gelar Master Studi Islam (MSI) dengan predikat cumlaude  dan sebagai mahasiswa terbaik S.2 Program Studi Pendidikan Islam. Sebelum menjadi dosen sudah aktif menulis di beberapa media: Suara Merdeka, Radar Kudus, Solo Pos, Wawasan, Majalah Edukasi, Majalah AL Mihrab, Majalah Ma’arif dan jurnal-jurnal ilmiah. Buku ilmiah yang dihasilkan antara lain: demi IPNU (Aneka Ilmu Semarang, 2003), Mengendalikan “Syahwat Politik” Kiai NU (Aneka Ilmu Semarang, 2004), Pendidikan Kaum Sarungan (IPNU press, 2009), Pendidikan Neomodernisme: Telaah Pemikiran Fazlur Rahman (Rasail Semarang, 2010), Inspirasi Spirit Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW (Mubarok Press Kudus, 2012). Kemudian beliau menulis buku dengan judul Studi Islam Kontemporer (Pustaka Rizki Putra, 2012). Penulisan buku ini merupakan salah satu wujud untuk merespons kenyataan bahwa agama menjadi wujud penghambaan kepada Tuhan dan menjadi penguat untuk hidup saling berdampingan. Agama juga menjadi alat untuk menganalisis realitas sosial yang dinamis. Kondisi inilah yang mendorong perlunya membuat kontruksi baru dalam memaknai studi islam kontemporer. Catatan-catatan dalam merespons fakta studi islam ini berawal dari diskusi-diskusi ilmiah yang penulis lakukan selama kuliah.
Seperti yang ditampilkan dalam buku ini dimana menjelaskan tentang beberapa kajian agama yang di bahas melalui studi sejarah, fenomenologi, budaya, pendidikan dan korelasinya dengan pemikiran-pemikiran tokoh dunia. Seperti Karl Mark, Friedrick, Ignaz Goldziher, Husserl, dan tokoh-tokoh yang lain. Sehingga perlu difahami bahwa agama Islam tidak hanya diperuntukkan kaum muslim akan tetapi semua manusia yang ada di bumi ini. Seperti halnya yang dikatakan oleh H. A. R Gibb dalam bukunya Whither Islam, yang menyatakan: “Islam is inded much more than system of theology, it is a complete civilization”(Islam sesungguhnya lebih dari sekedar sebuah agama, ia adalah suatu peradaban yang sempurna). Buku studi islam kontemporer ini terdiri dari 228 halaman dan terdiri dari 10 bab.
            Bab 1: Dalam bab 1 buku ini membahas mengenai pasang surut kebangkitan kebudayaan dan keilmuan yaitu potret disintegrasi abbasiyah. Dinasti abbasiyah yang berpusat di Baghdad memiliki karakter kebijakan yang dihasilkan dengan mendapatkan stempel agama. Dinasti ini didirikan oleh keturunan al-Abbas paman Nabi Muhammad, Abdullah Al-Shaffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas. Dinasti ini berkembang dalam tiga periode. Pertama, pada periode perkembangan dan puncak kejayaan. Kedua, periode disintegrasi yang ditandai dengan upaya wilayah-wilayah melepaskan diri dan meminta otonomisasi serta berkuasanya dinasti Bani Buwaihi dari Persia ke dalam Pemerintahan khalifah di Baghdad. Dan ketiga, periode kemunduran dan kehancuran. Terjadinya disintegrasi ini akan berimplikasi pada kehancuran konsolidasi politik dan niat untuk melakukan ekspansi. Begitu pula sektor-sektor lain yang ikut mengalami gangguan adalah pendidikan, budaya, ekonomi, politik, dan lain-lain.
            Bab 2: dalam bab ini berisi mengenai kajian kritis dialektika fenomenologi dan islam. Secara etimologis fenomenologi berasal dari kata fenomen yang artinya gejala, yaitu suatu hal yang tidak nyata dan semua. Sebagai filsafat, fenomenologi menurut Edmund Husserl memberi pengetahuan yang perlu dan esensial tentang apa yang ada. Metode fenomologi yaitu metode yang berusaha untuk menjelaskan dan mengungkapkan sesuatu menurut suatu fenomena. Karakteristik fenomenologi agama menurut Ascott Maoreu adalah fenomenologi agama merupakan kajian yang descriptively oriented, fenomenologi agama diorientasikan kepada deskripsi empatik atau deskripsi emic dengan memelihara peristiwa-peristiwa itu sebagai sentral, bukan pemecahan masalah, metode fenomenologis menjelaskan fenomena yang digambarkan dengan pendekatan behavior science, kajian fenomenologi agama bersifat comparative pada pengertian yang terbatas, fenomenologi agama mencari pandangan yang menyenangkan dan bersanabat serta menhindari reduksionisme fenomena keagamaan sebagai terma-terma sosiologis, psikologis, antropologis, ekonomi atau lingkungan secara murni, tujuan akhir fenomenologi agama adalah mengembangkan pemikiran kepada struktur dan makna esensial dari pengalaman keagamaan.
            Bab 3: Dalam bab ke tiga ini menjelaskan mengenai materialisme Karl Mark dan Friedrick Engels. Mark dan Engels adalah filsuf yang menggagas materialisme dialektis dan materialisme historis yang berkiblat pada Hegel secara kritis dengan melakukan rekonstruksi. Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi.
            Bab 4: Pada bab yang keempat buku ini membahas skeptisisme otentitas hadits: kritik orientalis Ignaz Gorldziher. Dalam rangka membuat kritik hadits, Gorldziher masih memilah antara hadits dan sunnah. Ia menyatakan bahwa hadits bermakna suatu disiplin ilmu teoritis dan sunnah adalah kopendium aturan-aturan praktis. Ada hikmah dibalik skeptisisme otentitas hadits yang didendangkan oleh Gorldziher, bahwa umat islam hendaknya tergugah semangatnya untuk meneliti keaslian hadits secara ilmiah, tidak hanya percaya dengan doktrinasi agama yang sifatnya normative dan persuasive.
            Bab 5: bab kelima berisi mengenai telaah sosio-kultural: Manhaj ahlul Madinah. Dalam bab ini dijelaskan permasalahan-permasalahan yang timbul dalam ishtimbat hukum merupakan masalah yang sangat penting untuk kita kaji bersama. Madzhab ahlul madinah dipelopori oleh fuqaha’ al-sab’ah yaitu Sa’id bin Musayyab, Urwah bin Zubair, Abu Bakar bin Abdurrahman, Ubaidillah bin Abdullah, Khorijah bin Zaid, Al-Qasim bin Muhammad.
            Bab 6: Berisi tentang postmodernisme: realitas filsafat kontemporer. Era postmodern ditandai oleh fenomena yang serba paradoksal. Ini menyebabkannya bersikap ambivalen. Postmodernisme dinilai sebagai keadaan sejarah setelah zaman modern. Postmodernisme dipandang sebagai gerakan intelektual yang mencoba menggugat, bahkan mendekonstruksi pemikiran sebelumnya yang berkembang dalam bingkai paradigma pemikiran modern
            Bab 7: Bab ketujuh ini mengulas mengenai potret metode dan corak tafsir al-azhar. Tafsir al-azhar adalah salah satu tafsir karya warga Indonesia yang dirujuk atau dianut dari Tafsir Al-manat karya Muhammad Abdu dan Rasyid Ridla. Melihat ciri khas yang ada dalam tafsir karya Hamka tersebut, maka nampak metode tahlili bergaya tertib mushaf dan corak kombinasi ­al-Adabi al-ijtima’i-sufi.
            Bab 8: Pada bab kedelapan buku ini mengulas mengenai diskursus metode hermeneutika Al-Qur’an. Hermeneutika digunakan sebagai jembatan untuk memahami Islam secara exhaustive, baik dari persoalan historis-sosiologis dan semiotis-kebahasaan. Sedangkan hermeneutika Al-Qur’an merupakan istilah yang masih asing dalam wacana pemikiran islam. Hermeneutika Al-Qur’an adalah salah satu metode untuk membedah kandungan makna ayat Allah ini dengan menyesuaikan konteks dan membuat ayat itu semakin kontekstual.
            Bab 9: Bab ini mengulas mengenai jawa dan tradisi islam penafsiran historiografi jawa Mark R Woodward. Bagi  Mark R Woodward, Islam Jawaadalah unik, bukan karena ia mempertahankan aspek-aspek budaya dan agama praislam, tetapi karena konsep sufi mengenai kewalian, jalan mistik dan kesempurnaan manusia diterapkan dalam formulasi suatu kultus keraton.
            Bab 10: Pada bab yang terakhir dari pembahasan dalam buku ini mengulas mengenai reinterpretasi profil peradaban islam. Samuel P. Huntington menyatakan ada delapan peradaban mayor yang menyeruak di dunia Barat, Konfusius, Jepang, Islam, Hindu, Ortodoks, Amerika Latin dan Afrika.
Dari ulasan-ulasan perbabnya dalam buku Studi Islam Kontemporer ini tentunya ada kelebihan dan kekurangannya. Menurut saya kelebihan buku ini terletak pada penggunaan bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami terlebih penjelasan yang terdapat pada footnote yang membantu memperjelas pemahaman pembaca. Selain itu, buku ini juga menampilkan banyak hasil pemikiran-pemikiran tokoh dunia yang kemudian dikorelasikan dalam studi Agama Islam. Tetapi, buku ini akan lebih bagus lagi jika terdapat kata pengantar atau ulasan bahkan kritikan dari tokoh yang lebih faham dalam materi yang dibahas. Selain itu, perlu adanya penambahan penyampaian M. Rikza Chamami mengenai pengerucutan pembahasan dalam buku studi Islam kontemporer sehingga pembaca pun memahami isi buku ini secara global. Dari segi percetakannya juga masih ada banyak kata-kata yang salah cetak atau masih menggunakan singkatan-singkatan yang tidak umum. Akan tetapi, terlepas dari kekurangan-kekurangan yang ada, buku ini tetap memiliki ketertarikkan tersendiri dan merupakan sumber informasi yang sangat lengkap dan akurat yang dapat memberi manfaat kepada para pembacanya.

0 comments:

Post a Comment

followMe@threenovhie



Daftar Isi


Translate

Free Heart Bow Arrow Cursors at www.totallyfreecursors.com